Oleh:
Willy Seda (dari berbagai sumber)
Nilai kurs mata uang dolar terhadap rupiah
belum menunjukan tanda-tanda koreksi yang signifikan. Seperti yang kita tahu
dan seperti yang telah dimuat dalam blog ini sebelumnya kebijakan tapering dari
The Fed memang sangat mempengaruhi keadaan kurs mata uang banyak Negara. Pengurangan
stimulus ekonomi Amerika merupakan indikasi yang sangat signifikan bahwa
ekonomi Amerika sedang membaik. Tentu saja hal itu menggugah banyak investor
untuk migrasikan dananya ke AS yang lebih menguntungkan. Hal yang sama tentu
saja juga terjadi di kalangan pengusaha dalam negeri.
BI bersama pemerintah sebenarnya telah
berusaha untuk menyelamatkan rupiah. Akan tetapi belum ada hasil yang terlalu
berarti dari pelbagai teknik strategis yang dipakai. Menjelang akhir tahun rupiah
sudah mengalami depresi sekitar 23 persen dibandingkan awal tahun ini. Dalam
keadaan seperti sekarang ini intervensi BI terhadap pasar dengan menggunakan
cadangan devisa dinilai kontra produktif karena cadangan devisa semakin
menipis.
Kalau keadaan ini tidak diatasi sampai tahun
depan bisa jadi pertumbuhan ekonomi kita akan melambat dan suku bungu perbankan
melangit. Yang pasti kita tidak mengharapkan perekonomian Negara kita kolaps.
Meskipun demikian, Difi A Johansyah, selaku Direktur Eksekutif Departemen
Komunikasi BI mengatakan bahwa pelemahan rupiah bukan karena kita kekurangan valas dalam negeri.
Pemegang valas sebenarnya masih banyak akan tetapi mereka masih enggan melepaskan
valasnya dengan pertimbangan menunggu rupiah melorot lagi, bahkan nilainya
tidak ada, baru dilepas.
Dia
menambahkan bahwa, jika valas sedang dibutuhkan, ada perilaku beberapa bank
yang mengambil valas at all cost, berapapun diambil demi nasabahnya. Pada saat
volume tipis, pada saat transaksi satu arah, hanya ada orang cari dan tidak ada
yang mau lepas itu, rupiah sangat rawan volatile.
Dengan
alasan itulah BI telah memberalukukan peraturan Swap dan Reswap yang dapat
dimanfaatkan oleh perbankan dan nasabahnya.
Kalau
bank membutuhkan dolar, dolar itu bisa di-swap-kan ke BI. Pada saatnya nanti
bisa diambil lagi. Jadi sistemnya seperti menggadaikan. Pelaku usaha pun bisa
melakukan pasar swap ini ke bank yang bank nanti di reswap kan lagi ke BI,
sehingga bagi yang ingin lindung nilai pada level tertentu, tidak usah khawatir
karena BI sifatnya reasuransi.
terima sms ambil duitnya, gabung bersma fxoptimax , forex-metal the best forex , survei menangkan hadiah
Info lainnya: