Data-data ekonomi AS terbaru
yang lebih baik dari perkiraan sebelumnya semakin memacu spekulasi bahwa Federal
Reserve akan memulai pengurangan program stimulus lebih cepat dari harapan.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari
Kamis menunjukkan jumlah pekerja yang mengajukan aplikasi baru untuk memperoleh
tunjangan pengangguran turun sebesar 23.000 sepanjang pekan lalu menjadi
298.000. Selain merupakan yang terendah sejak awal September, angka tersebut
juga mementahkan ekspektasi kenaikan menjadi 325.000 dari para ekonom.
Sedangkan rata-rata klaim dalam 4-minggu, yang dinilai lebih sesuai untuk
menggambarkan tren pasar tenaga kerja, turun sebanyak 10.750 ke level terendah
sejak akhir September menjadi 322.250.
Sementara dalam waktu bersamaan Departemen
Perdagangan AS merevisi naik pertumbuhan GDP AS untuk kuartal ke-3 menjadi 3,6%
dari publikasi awal yang sebesar 2,8%. Namun sejumlah analis menilai bahwa laju
pertumbuhan tercepat dalam 1 tahun ini lebih didorong oleh penumpukan
persediaan yang mencapai level tertinggi sejak tahun 1998. Pertumbuhan bisa
berbalik merosot tajam pada kuartal ke-4 jika perusahaan menambah persediaan
barang dalam kecepatan yang lebih lambat, menurut para analis tersebut.
Dengan serangkaian data ekonomi AS terbaru
yang solid, bagaimanapun, pelaku pasar nampaknya masih tetap menantikan rilis
data ketenagakerjaan AS hari Jumat besok untuk mempertimbangkan peluang
terjadinya tapering program stimulus oleh Fed. Non Farm Payrolls AS
diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan 180.000 lapangan kerja baru pada
bulan November setelah mencatat kenaikan sebesar 204.000 pada bulan Oktober.
Tingkat pengangguran AS diprediksi juga akan mengalami penurunan menjadi 7,2%
dari sebelumnya 7,3%. Hasil yang lebih baik dari ekspektasi akan semakin
memperkuat spekulasi bahwa bank sentral AS bisa mulai memperlambat laju
pembelian $85 milyar obligasi per bulan dalam rapat kebijakan 17-18 Desember
mendatang.?(vid)
dikutip dari: